KOTA, SIDOARJONEWS.id — Deltras memastikan diri promosi ke Liga II musim depan. Ini setelah The Lobster- julukan Deltras, mengalahkan Persedikab Kediri dengan skor 2-1, pada pertandingan terakhir babak 16 besar grub AA, di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Sabtu (12/3),
Setiba di Sidoarjo, ratusan Suporter Deltras, Deltamania, mengawal bus pemain dengan konvoi disekitaran pusat kota. Bunyi klakson, flare, dan teriakan haru mewarnai perjumpaan ini.
Tangis haru ratusan Deltamania pecah ketika para punggawa The Lobster turun menyambut para suporter. Mereka larut dalam konvoi yang terjadi di Jalan Pahlawan hingga berakhir di pendopo Sidoarjo.
Koordinator Suporter, Yoyok, meminta Deltamania untuk tetap menahan diri dari euforia. Karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Menurutnya, para pemain harus fokus menyelesaikan putaran di Liga III.
Sebab, kata yoyok, target yang diminta oleh suporter adalah menuju ke pentas tertinggi Liga Indonesia.
“Kita tidak ingin berpuas diri hanya untuk di liga II. Karena itu bukan kasta tertinggi. Target kita Liga I, itu yang ingin suporter perjuangkan dengan kolaborasi bersama pihak manajemen. Semoga harapan dan impian bermain di liga tertinggi terwujud,” ujarnya.
Alun-alun sore itu, terlihat seperti lautan manusia. Semua tumpah ruah. Menyambut sang pahlawan yang telah berhasil mewujudkan mimpinya setelah 9 tahun berkasta di Liga III.
Yel-yel, flare, dan teriakan semangat bersahut-sahutan. Terdengar menggema dari dalam pendopo Sidoarjo. Anthem wajib Deltamania, berjudul: Dewi Fortuna, berkali-kali dikumandangkan di sini. Semua larut dalam haru.
Pun, para pemain. Semua berjejer di belakang pagar pendopo berwarna putih itu. Bergandengan tangan, saling merangkul satu sama lain dan berteriak menyanyikan Dewi Fortuna bersama. Beriringan dengan flare yang terus menyala di luar gedung.
Harapan demi harapan suporter tertuang di panji punggawa muda Deltras. Mereka ingin melihat klubnya bertaji seperti dulu kala, entah di zaman perserikatan-galatama, atau seperti pada era Indonesia Super League (ISL).
Terakhir, Deltras berlaga dikancah tertinggi tanah air itu pada era sepak bola indonesia masih bernama ISL. Tepatnya pada musim 2011/2012, The Lobster terjungkal terjun ke liga II.
Namun saat ini, mimpi para suporter, masyarakat Sidoarjo, kembali mengobar layaknya flare yang mereka bakar silih berganti pada sore itu. Di pusat-pusat jalan, alun-alun, dan stadion.
Sebab, hari ini, mimpi para suporter kembali berkobar. Tak peduli apapun, bagaimanapun, Delta Mania akan selalu berdiri 2×45 menit di belakang pagar stadion karena pandemi Covid-19. Membakar semangat para pemain untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Demi panji yang mereka bela, demi lambang di dada.
“Kami semua pasrahkan ke manajemen. Intinya kami akan support ke manajemen, bagaimanapun itu ia akan komunikasi dengan kita (suporter). Harapan dan keinginan kita, tentu akan didengar oleh mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Yoyok, peran suporter sudah sangat besar selama ini bagi Kemajuan tim. Termasuk saran dan masukan.
“Selama ini kita selalu memberikan masukan. Termasuk mengistirahatkan Mamak (pelatih, Red). Alhamdulillah apa yang kita suarakan, apa yang didengungkan didengar dan direspon manajemen. Hasilnya positif. Harapan kuta masuk ke Liga II sudah terwujud hari ini,” tegasnya. (Luqman)