KOTA, SIDOARJONEWS.id – Tahapan Debat Publik Pilkada Kabupaten Sidoarjo 2020 yang kedua, baru digelar di salah satu hotel di Sidoarjo, Selasa (17/11/2020) malam.
Tiga Pasangan Calon (Paslon) yang tampil di Pilkada Sidoarjo, yakni paslon nomor urut 1 pasangan Bambang Haryo Soekartono (BHS)-Taufiqulbar, paslon nomor urut 2 Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor)-Subandi, dan paslon nomor urut 3 Kelana-Dwi Astutik, hadir dan memaparkan visi misinya dalam debat tersebut.
Pengamat Politik dari Accurate Research & Consulting Indonesia (ARC Indonesia), Baihaki Siraj, menuturkan bahwa ketiga paslon sudah tampil prima dalam debat jilid kedua ini.
“Semua, memiliki sisi keunggulan dan sisi kekurangan di masing masing paslon,” kata Baihaki, Kamis, (19/11/2020).
Menurut Baihaki, cara penyampaian visi misi program atau ketika masing-masing paslon menjawab pertanyaan dalam debat bertema “Membangun Sinergi Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Pembangunan Daerah Yang Berkelanjutan” bisa menjadi gambaran kemampuan Paslon.
Menurutnya, hal itu berbanding lurus ketika salah satu paslon menentukan program ketika paslon terpilih menjadi bupati dan wakil bupati.
Ketika diminta memberi penilaian, paslon mana yang lebih unggul pada debat tersebut, Baihaki mengungkapkan bahwa BHS-Taufiq yang tampak lebih berpengalaman dan menguasai materi.
“Beliau (BHS-Taufiq) tampil kompak dan bisa saling melengkapi dalam menyampaikan gagasan atau saat menjawab pertanyaan pada debat kemarin,” ungkapnya.
Baihaki menambahkan, paslon nomor urut 1 ini tampak lebih siap dalam memimpin. Pengalaman BHS dengan latar belakang mantan anggota DPR RI periode 2014 – 2019 itu muncul saat acara debat. Dan publik pasti bisa melihat itu.
Sementara sosok Taufiq, menurut Baihaki, juga sangat mampu melengkapi pasangannya. Taufiq sebagai sosok yang pernah menjadi Ketua Komisi A di DPRD kabupaten Sidoarjo juga memiliki kemampuan. Terbukti, ia bisa menyampaikan gagasannya dengan lugas simpel dan mengena pada sasaran.
“Visi misi paslon nomor 1 ini sangat relevan dengan kondisi Sidoarjo saat ini. Artinya, tidak muluk-muluk dan pasti bisa direalisasikan. Tentunya ini bisa menjawab harapan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo,” pungkasnya. (Ardian)