TAMAN, SIDOARJONEWS.id – Sebanyak 239 pengungsi eks Syiah Sampang di Sidoarjo mendapat sertifikat tanah dari program PTSL Kabupaten Sampang. Pemberian sertifikat bidang tanah tersebut menjadi salah satu proses agar mereka dapat kembali ke Sampang, tanah kelahirannya.
Terkait hal ini, pimpinan pengungsi, Tajul Muluk menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengupayakan adanya rekonsiliasi sehingga mereka dapat segera kembali pulang ke Sampang setelah 9 tahun menempati Rusunawa Jemundo, Sidoarjo.
“Saya sampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur, ibu Khofifah, Bupati Sampang, Bupati Sidoarjo, dan semua pihak yang telah mengupayakan rekonsiliasi ini. Kami bersyukur dan senang dengan adanya pembagian sertifikat tanah ini, sehingga kami kelak bisa memulai kehidupan layak di Sampang,” ujarnya, Selasa (2/2).
Tajul Muluk juga menyampaikan tidak masalah apabila tanah yang diberikan tidak pada lokasi semula mereka tinggal. Ia dan para pengungsi tetap mensyukurinya.
“Kami senang, tanggung jawab kami untuk menyambung silaturahmi yang sempat terputus dan memperbaiki semuanya bisa terlaksana,” ujarnya.
Senada dengan Tajul Muluk, Mat Rai, salah satu pengungsi juga mengaku senang karena pemerintah hadir membantu proses penyelesaian sertifikat tanahnya.
“Saya berharap bisa segera pulang ke kampung halaman,” ujarnya.
Mat Rai ikut Syiah sejak tahun 2012 kemudian tahun 2013 terjadi kisruh di kampungnya. Ia pun harus mengungsi ke Sidoarjo. Hingga kini, para pengungsi beserta anak dan istrinya tinggal di dua blok Rusunawa Jemundo yang berada di komplek Puspa Agro. (Affendra F)