KOTA, SIDOARJONEWS.id — Kesuksesan Favehotel Sidoarjo menyuguhkan aneka hidangan lezat di Lime Restorannya, tidak lepas dari sosok Chef Agus Prastyo.
Ya, sejak tahun 2020 lalu, Chef Agus Prastyo resmi bergabung dan lantas menjadi head chef atau kepala koki di hotel berbintang tiga tersebut.
Kesuksesan Chef Agus Prastyo tersebut rupanya tidak didapatkannya dengan cara yang mudah nan instan. Bahkan, Chef Agus Prastyo memulai karirnya di dunia kuliner sebagai seorang tukang cuci piring sebuah hotel di Semarang.
“Saya bukan berasal dari keluarga yang kaya. Bapak saya seorang sopir travel. Saat lulus SMA, saya bingung harus kemana. Mau kuliah tidak ada biaya, mau kerja juga kerja apa?” ungkap Chef Agus Prastyo kepada Sidoarjonews.id, kemarin.
Hingga, salah seorang penumpang travel menawarinya bekerja di sebuah hotel berbintang di Semarang sebagai petugas steward. Petugas steward bertanggung jawab dalam kebersihan peralatan dapur dan makan pengunjung alias tukang cuci piring.
“Iya, saya mencuci semua peralatan, piring, dan gelas. Bersih-bersih meja, stall, dan sebagainya. Di masa itu, dilempari panci oleh chef-chef sudah menjadi makanan sehari-hari,” ujarnya.
Berselang beberapa bulan, head chef di hotel tersebut menawarinya untuk belajar bekerja di dapur tapi tanpa gaji. Tawaran itu diterimanya. Sehingga, pagi sampai sore, Chef Agus Prastyo bekerja sebagai steward, sore sampai malam magang di dapur. Pulang larut malam sudah menjadi kebiasaan baginya kala itu. Apalagi saat ada event di hotel tempatnya bekerja.
Karena ketekunannya, head chef di hotel tersebut lantas menariknya untuk bekerja di dapur bersamanya dan meninggalkan bidang steward. Kesempatan ini tak ia sia-siakan. Saban hari ia terus mempelajari beragam teknik memasak dari head chef tersebut.
“Sampai pada akhirnya saya dan beberapa rekan ditunjuk untuk mewakili hotel dalam beragam kompetisi memasak. Puncaknya saat kami mendapat juara di salah satu kompetisi di Singapura. Itu kali pertama saya ke luar negeri,” ujarnya.
Meski, telah sukses menjadi seorang chef di Semarang, Chef Agus Prastyo merasa masih ingin belajar lebih banyak lagi. Hingga pada awal tahun 2020 lalu, ia memutuskan untuk bergabung dengan Favehotel Sidoarjo sebagai head chef.
“Jadi di Sidoarjo dan Surabaya itu juga banyak senior saya saat pertama kali meniti karir. Saat bertemu, mereka selalu bilang, gila, kamu dulu yang saya suruh-suruh, bersihkan meja, bersihkan piring, sekarang jadi head chef,” ujarnya menirukan beberapa ucapan chef seniornya.
Pencapaian seorang Chef Agus Prastyo merupakan kisah nyata “from zero to hero” yang membuktikan bahwa tidak ada hal mustahil untuk digapai. Dengan ketekunan, kerja keras, dan kemauan belajar yang tinggi, siapa pun bisa menjadi “hero” di kisahnya masing-masing. (Affendra F)