NYON, SIDOARJONEWS.id — Lama tidak terdengar, bagaimana kabarnya Liga Champions?
Seharusnya, kita sudah bisa mengetahui siapa tim juara Liga Champions musim 2019/20 ini. Sebab, laga final seharusnya sudah dimainkan di Ataturk Olympic Stadium di Istanbul, Turki pada 30 Mei 2020 lalu.
Namun, pandemi Covid-19 mengubah semuanya. Final ditunda. Otoritas Sepak Bola Eropa (UEFA) mengumumkan penundaan itu pada 23 Maret silam. Setelah itu, nasib Liga Champions yang baru menapaki separoh babak knock out 16 besar, tak jelas nasibnya.
Selama tiga bulan, tidak ada kabar kelanjutan empat laga leg kedua babak 16 besar tersebut. Sempat muncul kabar Liga Champions tahun ini dibatalkan. Tanpa ada juara.
Baru pada 17 Juni lalu, muncul kejelasan. Liga Champions dilanjutkan. Pihak UEFA mengumumkan, empat laga leg kedua babak 16 besar akan digelar pada 7-8 Agustus mendatang.
Nah, tadi malam, nasib Liga Champions 2019/2020 memasuki babak baru. UEFA melakukan drawing (pengundian) babak perempat final dan juga semifinal di Nyon, Swiss, Jumat (10/7). Liga Champions akan kembali bergulir.
Membaca yang tersurat dan tersirat dari undian perempat final Liga Champions
Bagaimana hasil undian tersebut?
Sampean (Anda) mungkin sudah mengetahui hasil pengundian tersebut. Sebab, sejak tadi malam, ada banyak media daring maupun media sosial yang mengabarkan hasil drawing perempat final Liga Champions tersebut.
Namun, yang menarik tentu bukan sekadar membaca ‘yang tersurat’ dari hasil drawing tersebut. Dalam artian, bukan hanya siapa bertemu siapa. Ada yang lebih menarik. Yakni membaca ‘yang tersirat’. Tentang apa saja kemungkinan yang akan terjadi dari hasil pengundian tadi malam.
Dikutip dari uefa.com/uefachampionsleague, hasil undian menempatkan pemenang laga Real Madrid melawan Manchester City di babak 16 besar, akan bertemu dengan pemenang laga antara Olympique Lyon melawan Juventus. Ini merupakan jadwal perempat final 1.
Lalu di perempat final 2, tim Jerman, RB Leipzig akan menghadapi tim Spanyol, Atletico Madrid pada 13 Agustus. Atletico merupakan tim yang menyingkirkan juara bertahan Liverpool di fase 16 besar.
Kemudian di perempat final 3, pemenang laga Napoli-Barcelona akan bertemu dengan pemenang laga Bayern Munchen-Chelsea. Merujuk jadwal, laga perempat final akan dimainkan pada 14 Agustus.
Serta, perempat final 4 yang mempertemukan tim kejutan asal Italia, Atalanta menghadapi tim kuat dari Prancis, Paris Saint Germain (PSG). Laga ini akan menjadi pembuka babak perempat final karena dimainkan pertama kali. Yakni pada 12 Agustus mendatang di Benfica, Portugal.
Mengapa kok ada perempat final 1,2 dan seterusnya. Ini untuk memudahkan ‘rute’ semifinal. Nantinya, pemenang pertandingan perempat final 1 akan bertemu pemenang perempat final 3 di semifinal. Sementara pemenang laga perempat final 2 bersua pemenang laga perempat final 4.
Lalu, apa yang tersirat dari hasil undingan tersebut? Mari kita berandai-andai sesuai fakta yang ada.
Dimulai dari ‘skenario’ perempat final 1 yang justru dimainkan di hari terakhir pada 15 Agustus mendatang.
Kita tahu, empat kandidat tim yang bermain di jalur perempat final 1, masih harus menyelesaikan laga leg kedua babak 16 besar yang akan digelar pada 7-8 Agustus.
Real Madrid akan away ke markas Manchester City. Pada leg pertama di Madrid, Man.City berhasil menang 1-2. Artinya, City tinggal butuh hasil imbang untuk lolos. Sementara Madrid harus menang dengan skor minimal 2-0 atau 3-1 untuk lolos. Sementara Juventus menghadapi Lyon dengan misi membalik ketertinggalan 0-1 dari tim Prancis itu.
Andai Juventus dan Real Madrid bisa melakukan come back dan lolos ke perempat final, itu akan menjadi laga menarik. Laga emosional bagi Cristiano Ronaldo. Ya, untuk kali pertama, Ronaldo yang dalam dua musim ini berkostum Juve, akan bereuni dengan mantan rekan-rekannya di Real Madrid. Ronaldo bakal melawan Sergio Ramos di ‘laga serius’.
Tapi, bilapun ternyata Manchester City yang lolos, toh itu tidak mengurangi keseruan perempat final. Apalagi bila Manchester City bertemu Juventus. Juara Liga Inggris dan juara Liga Italia musim lalu akan bertemu.
Kemungkinan lain yang paling ditunggu adalah bertemunya Barcelona dan Bayern Munchen di perempat final 3. Namun, ‘skenario’ itu juga masih harus menunggu hasil di leg II babak 16 besar.
Bayern Munchen yang di leg pertama unggul 3-0 atas Chelsea di London, berpeluang lolos ke perempat final. Sementara Barcelona yang pada leg pertama bermain 1-1 di markas Napoli, akan melakoni laga “hidup mati” di rumah mereka, Camp Nou.
Bila benar Bayern bertemu Barcelona di perempat final, itu akan menyajikan fakta menarik. Bahwa, dalam tiga kali pertemuan kedua tim sebelumnya di babak knock out, pemenangnya selalu menjadi juara.
Bayern-Barca pernah bertemu di perempat final Liga Champions 2008/09, hasilnya Barcelona lolos dan lantas juara. Di musim 2012/13, kedua tim berjumpa di semifinal. Bayern lolos dengan agregat kemenangan 7-0 dan lantas menjadi juara.
Lalu di musim 2014/15, mereka kembali bertemu di semifinal. Hasilnya, Barca revans dengan kemenangan agregat 5-3. Lalu, Barca juara dan meraih gelar kelimanya. Sekaligus, itu kali terakhir Lionel Messi dkk bisa juara di Liga Champions.
Kemungkinan muncul juara baru
Kemungkinan yang tidak kalah menarik dari hasil drawing tadi malam adalah ‘skenario’ terciptanya juara baru di Liga Champions musim 2019/20. Alias tim yang belum pernah juara di ajang ini, berpeluang juara untuk kali pertama.
Kemungkinan ini mencuat. Bukan hanya karena ada empat tim berpotensi jadi juara baru yang tampil di perempat final. Bahkan bisa bertambah tiga tim andai City, Lyon dan Napoli juga lolos ke perempat final.
Lebih dari itu, jalur perempat final dan semifinal dari hasil drawing tadi malam, semakin membuka kemungkinan munculnya juara baru. Pasalnya, dengan pemenang perempat final 2 melawan perempat final 4 di semifinal, maka satu tim yang belum pernah juara Liga Champions, dipastikan akan tampil final pada 23 Agustus nanti.
Kok bisa begitu?
Kita tahu, jalur di perempat final 2 mempertemukan Leipzig dan Atletico Madrid. Kedua tim ini sama-sama belum pernah juara. Begitu juga Atalanta dan Paris Saint Germain di perempat final 4.
Tanpa bermaksud meremehkan dua tim lainnya, taruhlah Atletico dan Paris SG yang akan lolos bertemu di semifinal, maka salah satu dari mereka akan tampil di final. Tinggal menunggu pemenang dari jalur perempat final 1 dan 3 yang kemungkinan besar menampilkan ‘raksasa’.
Tapi, siapa tahu, Manchester City yang dilatih Pep Guardiola, bakal membuat kejutan dengan mengalahkan para raksasa. Terlebih setelah gagal mempertahankan gelar di Liga Inggris, Manchester Biru sangat termotivasi di Liga Champions demi memburu gelar perdana.
Pun, Guardiola pastinya sangat penasaran. Sebab, selama melatih Manchester City dan bahkan Bayern Munchen, dia belum bisa juara Eropa. Guardiola hanya bisa juara ketika bersama Barcelona (2009 dan 2011).
Karena itulah, Guardiola jadi sasaran ledekan mantan anak asuhnya, Samuel Eto’o. Pemain yang juara bersama Barcelona (2006 dan 2009) ini menyebut Guardiola tidak bisa dibandingkan dengan Jose Mourinho (pelatih yang membawanya juara Liga Champions 2010 bersama Inter Milan).
Kata Eto’o, bagaimana bisa Anda membandingkan Mourinho dengan Guardiola. Mourinho bisa juara bersama klub seperti Porto (2004). Sementara satunya tidak bisa juara bersama tim sekelas Bayern Munchen.
Ah, bukan hanya Guardiola yang penasaran. Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone pun tidak kalah penasaran. Sebab, sudah dua kali dia hampir juara di tahun 2014 dan 2016. Tapi, Atletico kalah dari Real Madrid.
Malah, kekalahan 2014 itu sangat tragis. Betapa tidak, Atletico sudah unggul 1-0 hingga menit ke-90. Tinggal beberapa menit mereka bakal juara. Hingga, di masa injury time, Madrid menyamakan skor lewat sundulan Sergio Ramos usai meneruskan sepak pojok.
Saking penasarannnya, pihak Atletico Madrid yang mengalahkan Liverpool di perempat final, sempat mengklaim diri mereka pantas dinobatkan jadi juara karena sudah menyingkirkan juara bertahan.
Pada akhirnya, selain Guardiola dan Simeone, saya dan sampean pasti penasaran. Termasuk jutaan pecinta bola yang sudah menunggu lama kejelasan nasib Liga Champions musim 2019/20 ini.
Bukan hanya penasaran menunggu siapa tim yang akan lolos ke perempat, semifinal dan final. Tetapi juga penasaran akan seperti apa ‘wajah baru’ Liga Champions di masa pandemi ini. Salam. Selamat berakhir pekan. (hs)
sumber : https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/5f090d9d097f362d3b1c8e23/reuni-ronaldo-juara-baru-dan-cerita-undian-perempat-final-liga-champions