SIDOARJONEWS.id – Tidak mudah membagi tanggung jawab pekerjaan di kantor dengan berwirausaha.
Ibarat air mengalir, bagi Bripka Dwi Agung Runsubekti, anggota Bagops Polresta Sidoarjo, keduanya mampu dijalani sejak tiga tahun belakangan.
Agung, begitu sapaan akrabnya, tidak pernah melalaikan tugasnya sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia. Meskipun di tengah kesibukannya, ia dapat membagi waktu mengembangkan wirausaha kuliner donat.
Pagi selepas subuh, dari rumahnya di kawasan Buduran, ia berangkat menuju gerai donat miliknya di Jalan Raya Lebo, Suko Salam, Sidoarjo. Sesampainya di toko, dia langsung bergegas bikin adonan donat sendiri.
“Sekira pukul tujuh, saya harus berangkat dinas ke Polresta Sidoarjo,” ungkap pria kelahiran Banyumas tersebut.
Sementara untuk proses penggorengan, pemberian topping donat dan penjualan, dilanjutkan tiga orang karyawan yang direkrutnya dari warga sekitar toko.
Ketiga orang ini dilatih sendiri oleh Bripka Agung. Mulai dari pengolahan adonan hingga cara memasarkan pada konsumen.
Berkat keterampilannya berwirausaha di bidang kuliner, Bripka Agung pernah menjadi salah satu pemateri acara pembekalan dan pelatihan ketrampilan kewirausahaan bagi pegawai negeri pada Polri serta anggota Polri yang diadakan Biro SDM Polda Jawa Timur pertengahan Oktober 2021.
Bagi suami dari Dwi Fitri Fitaloka tersebut, dunia kuliner adalah hobi sejak kecil. Sering kali ia jalan-jalan sambil kulineran. Dari pengalaman hobinya itulah, bapak dua anak ini terbesit keinginan berwirausaha kuliner.
“Pikiran saya membuat sendiri dan menjual makanan yang sering diburu orang, lalu mudah atau ringan saat dibawa orang bepergian. Saya sama istri muncul ide membuat kue donat,” kenangnya.
Bisnis itu berawal sejak tiga tahun lalu. Ia sempat bertemu dan bincang-bincang dengan seorang temannya yang juga piawai dalam membuat adonan donat. Gayung pun bersambut. Keduanya akhirnya berkolaborasi meramu berbagai resep donat yang bukan berbahan kentang. Melainkan dari tepung pilihan berkualitas ekspor.
Tidak semudah membalikan telapak tangan. Saat itu, donat yang telah dibikinnya bersama seorang kawan. Ada yang memuji enak dan sebaliknya. Meski demikian, hal ini lah yang membuat dirinya kian tertantang. “Alhamdulillah, dengan terus mencoba belajar dari kekurangan, citarasa donat yang pas didapatkan. Banyak orang ketagihan,” ceritanya.
Semangat Bripka Agung semakin menggelora. Dia semakin percaya diri untuk membuka usaha dari hobinya kuliner. Ia pun mulai membuka gerai dengan nama E-Donuts, hingga eksis bertahan sampai sekarang. Bahkan tidak hanya melayani pembelian di gerai, ia juga memasarkan donat buatannya untuk berbagai acara pesta. Omset tiap bulan dari satu gerai mampu mencapai 15 juta rupiah.
“Alhamdulillah sekrang saya punya dua gerai lagi,” tambahnya.
Namun, adanya pandemi covid-19 membuat usahanya pasang surut. Omset penjualannya turun drastis. Bripka Agung harus merelakan dua gerai miliknya gulung tikar. Dan saat ini yang maish bertahan hanya gerai yang ada di Jalan Raya Lebo.
Kondisi pandemi covid-19, banyak berimbas pada kalutnya perekonomian. Bripka Agung pun harus mencari jalan keluar. Berbekal wawasan strategi yang didapat dari anggota Polri. Tangan trampilnya mampu menggerakan untuk membuat adonan kulit pizza, burger dan hotdog.
“Kita harus move on dari pandemi. Sambil terus memasarkan donat, saya memasarkan kulit pizza, burger dan hotdog buatan sendiri via online. Permintaan dari penjual makanan ini terus banyak, Alhamdulillah perlahan usaha saya kembali bangkit,” ulasnya.
Kini, Bripka Agung di tengah masa pandemi yang belum usai. Berharap wirausaha kuliner digelutinya, tetap dapat menjadi pemanja konsumen. Aktivitas perekonomian berjalan normal.(hadi)