KOTA, SIDOARJONEWS.id – Sebanyak 31 jurnalis yang bertugas di wilayah Kabupaten Sidoarjo menjalani rapid test di lantai III ruang serba guna Delta Graha komplek kantor pemerintahan kabupaten Sidoarjo, Rabu, (6/5/2020). Hasilnya, semua non reaktif rapid test.
Namun, meski hasilnya non reaktif, sebelum menjalani test, beberapa jurnalis sempat mengaku deg-degan. Salah satunya Robby. Meski sudah dua kali menjalani rapid test, dia mengaku masih deg-degan. Pasalnya, sebagai kontributor media televisi, membuatnya kerap bertemu banyak narasumber.
Terlebih, dalam kondisi merebaknya pandemi virus Corona, jurnalis harus tetap menyajikan berita dan harus mencari informasi dari banyak sumber di lapangan.
“Ini rapid test yang ketiga. Alhamdulillah, semua hasilnya non reaktif rapid test covid-19,” jelasnya usai menjalani rapid test
Sebelumnya, Robby sudah melakoni rapid test yang diagendakan oleh perusahaannya sekira akhir bulan Maret. Dan, kedua kalinya, ia lakukan di tempat tinggalnya yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya melalui Puskesmas.
“Kadang kami liputan hingga dini hari. Sehingga kurang istirahat. Ini bisa menjadikan daya tahan tubuh menurun,” bebernya.
Kendati hasil rapid test Covid-19 non reaktif, dirinya mengaku khawatir jika positif terinfeksi virus mematikan ini. Menurutnya, profesi jurnalis saat ini sangat rentan terpapar virus corona.
“Bakal dikarantina 14 hari. Selama proses itu, kebutuhan keluarga juga harus dicukupi, tidak hanya kebutuhan material namun juga batin. Pasti kangen anak-istri. Semoga tidak,” tambahnya.
Selama ini, yang menjadi ganjalan di pikirannya adalah adanya orang tanpa gejala (OTG). Bagaimana tidak, seorang jurnalis selama ini banyak yang tidak dicukupi Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar kesehatan.
“Ya, mengandalkan masker, handsanitizer, dan cairan disinfektan saja. Tapi ini kan bukan standart penggunaan APD yang dianjurkan. Protokol kesehatan kami lakukan sangat ketat,” imbuhnya.
Dia berharap, ada pihak terkait yang terus peduli tidak hanya kepada jurnalis. Tetapi juga bagi warga yang terdampak wabah ini, diperhatikan secara khusus. Terlebih virus corona di Sidoarjo terus berkembang.
“Harapannya, pandemi virus corona khususnya di Sidoarjo dan umumnya di dunia cepat selesai. Aamiin,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sidoarjo, dr Muhammad Atho’illah mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19, keselamatan para jurnalis yang bertugas di lapangan harus diperhatikan.
“Semoga hasil ini terus membuat para jurnalis tetap waspada. Protokol kesehatan terus dijaga,” pesannya
Dikatakan Atho’–panggilannya, sebanyak 31 rekan jurnalis yang sehari-hari bertugas memberikan informasi di wilayah Kabupaten Sidoarjo melakukan rapid test Covid-19. Hasilnya, semua non reaktif.
“Semua rekan jurnalis melakukan pencegahan dini. Bisa ikut rapid test secara mandiri, atau yang lainnya,” imbaunya. (ardian)