JUANDA, SIDOARJONEWS.id – Untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), Bandara Internasional Juanda telah menerapkan kebijakan social distancing kepada para penumpang.
Berdasarkan foto yang diunggah di akun Twitter resmi Bandara Juanda, terlihat antrean masuk menuju area check in keberangkatan di terminal 2 bandara, para calon penumpang antre dengan jarak antrean sekitar 1 meter.
“Social distancing ini bertujuan meminimalisir potensi penularan Covid-19 di area publik yang ada di bandara. Adapun konsep social distancing yang dimaksud yaitu upaya pengaturan jarak minimal satu meter antar orang di area pelayanan publik dengan menempelkan stiker panduan jarak,” kata Didik Suryanto, Co.General Manager Bandar Udara Internasional Juanda melalui rilis tertulis kepada redaksi.
Social distancing di Bandar Udara Internasional Juanda dimulai dari antrian SCP 1, antrian check in, area pemeriksaan tiket penerbangan dan tempat duduk di ruang tunggu yang diatur berjarak satu kursi kosong dengan kursi terisi lainnya. Untuk penerapannya telah terpasang garis kuning dengan jarak 1 meter di masing-masing area.
Didik menegaskan bahwa penerapan social distancing bertujuan demi kebaikan bersama untuk melindungi diri masing-masing.
Selain menerapkan social distancing, juga dilakukan penyemprotan disinfektan di terminal 1 dan terminal 2 bandara.
Penyemprotan ini dilakukan dengan menggandeng Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya dan PT Angkasa Pura Supports.
“Penyemprotan cairan pertama kali kami lakukan pada tanggal 4 Maret 2020 sebagai upaya awal dalam pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19. Penyemprotan disinfektan dilakukan terhadap seluruh sarana dan fasilitas yang bersentuhan langsung dengan pengguna jasa kebandarudaraan,” ujar Didik Suryanto Co. General Manager Bandar Udara Internasional Juanda melalui rilis tertulis kepada redaksi.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, dr. H. Muhammad Budi Hidayat, M. Kes menjelaskan bahwa cairan diharapkan mampu membunuh bakteri dan virus sehingga dapat memperlambat laju penyebaran virus corona.
“Cairan disinfektan yang digunakan dalam penyemprotan ini mengandung hipoklorit, fenol, benzalkonium klorida, N-(3-aminopropyl)-N-dodecylpropane-1, 3-diamine dan hydrogen peroksida dengan 3 alat spray electric, 1 manual spray dan 4 alat DC3 yang semuanya sudah memenuhi standar Kementerian Kesehatan,“ papar Budi.
Fasilitas yang menjadi sasaran penyemprotan adalah tempat yang sering disentuh para pengguna jasa kebandarudaraan. Diantaranya adalah area check in, troli, toilet, lift, area conveyor, dan seluruh fasilitas di ruang tunggu yang masuk ke dalam terminal baik kedatangan maupun keberangkatan.
Selain itu, di bandara juga dipasang 3 unit thermal scanner yang terletak masing-masing 1 unit di kedatangan internasional Terminal 2 (T2), kedatangan domestik Terminal 1 (T1), dan kedatangan domestik di Terminal 2 (T2).
Fasilitas itu dipakai untuk memindai suhu tubuh para penumpang.
Sedangkan untuk penumpang dan petugas bandara yang akan berangkat, akan diperiksa suhu tubuhnya menggunakan dengan thermal gun saat akan memasuki SCP (screening check point) 1.
Disediakan pula cairan pembersih tangan untuk para penumpang yang tersebar di 10 titik Terminal 1 (T1) dan 18 titik di Terminal 2 (T2).
Kemudian upaya pencegahan dari sisi internal adalah penggunaan masker dan menyediakan cairan pembersih tangan untuk petugas bandara serta menghimbau untuk mitra usaha agar menyediakan cairan pembersih tangan di masing-masing gerai.
“Kami mengimbau kepada pengguna jasa kebandarudaraan untuk dapat displin mengikuti semua imbauan dan prosedur agar dapat meminimalisir potensi penyebaran Covid-19 dan menjaga kenyamanan publik di tengah kondisi pandemi seperti ini,” tegas Didik.(*)