KOTA, SIDOARJONEWS.id — Pemkab Sidoarjo tengah menyiapkan skema pengurangan jam kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di masing-masing dinas di Sidoarjo. Tujuannya untuk mencegah terjadinya kluster perkantoran di Sidoarjo.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Ahmad Zaini menjelaskan, rencananya Sidoarjo bakal menerapkan Work From Home (WFH) 50 persen dari total jumlah petugas ASN di masing-masing dinas. Hal ini menurutnya merupakan penyesuaian dari arahan satgas covid pusat.
“Saat ini kami sedang persiapkan, sedang kami rapatkan untuk pengurangan jam kerja ASN ini. Kalau saran bupati pejabat eselon II dan III tetap di kantor. Sedangkan eselon IV yang 50 persen,” ucap Zaini Kamis (1/7/2021).
Zaini menambahkan, yang saat ini tengah menjadi sorotan pihaknya ialah pemecahan masalah pelayanan publik. Dia mencontohkan seperti halnya di Dukcapil Sidoarjo, di sana menurutnya kendalanya sedari awal ialah SDM yang jumlahnya terbatas.
“Kalau menerapkan WFH 50 persen malah semakin gak berimbang pelayanannya. Itu menjadi kekhawatiran kami. Sementara saya sudah usulkan agar perbanyak volunteer untuk pelayanan publik seperti di dukcapil ini. Baru dilakukan pembagian 50 persen. Itu kalau bupati setuju,” katanya.
Berbeda dengan dinas, untuk pelayanan di rumah sakit, terlebih rumah sakit rujukan, seluruh tenaga kesehatan (nakes) tetap aktif bekerja. Hanya petugas yang berada di bagian administrasi saja yang dilakukan pembagian WFH.
“Tapi ini semua konsepnya sedang kami matangkan, belum final. Kalau terkait rumah sakit ini kemarin kami sudah kumpulkan, tinggal yang dinas. Kami ingin untuk yang rumah sakit ini bagaimana caranya agar nakes kita tetap terlindungi dari paparan virus,” pungkasnya. (Dimas)