SUKODONO, SIDOARJONEWS.id – “Masa lampau adalah milik yang lama, masa depan adalah milik kita bersama”.
Begitu slogan yang diusung M Nuri Khusroini, S.H., calon Kepala Desa Kloposepuluh nomor urut 1 di Kecamatan Sukodono Sidoarjo.
Usianya masih muda. Namun, muda bukan berarti tidak tahu apa-apa dan sekadar jadi pengikut. Justru, Cak Rony–begitu dia biasa disapa–memiliki bekal pengalaman panjang berorganisasi dan punya sejumlah program inovatif, plus berani. Bekal itulah yang membuat dirinya mantap maju dalam pemilihan calon kepala desa (Pilkades) Kloposepuluh dengan nomor urut 1.
Pengalaman menjadi Ketua Karang Taruna Kloposepuluh, pengurus TPID (Tim Pelaksana Inovasi Desa) Kecamatan Sukodono, Ketua PPS (Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga menjabat Ketua RW 01 Kloposepuluh, membuat Cak Rony merasa sudah ‘paham peta’.
Pria yang lahir di Desa Kloposepuluh ini juga pernah dipercaya menjadi ketua tim sukses kepala desa periode kemarin (incumbent) yang akan berkontestasi dengan dirinya di Pilkades Kloposepuluh kali ini.
“Ibaratnya, kalau kita lebih mengenal siapa lawan kita, artinya kan sudah hafal “medan perang”. Jadi sudah saya ukur treatment dan strateginya seperti apa,” terang Cak Rony.
Cak Rony paham betul makna ujaran terkenal filsuf kenamaan Tiongkok, Sun Tzu di buku The Art of War. Bahwa, bila ingin memenangi sebuah pertempuran/kompetisi–dalam hal ini Pilkades–seseorang harus mengenali kemampuan dirinya dan juga memahami kompetitornya.
Nah, wujud dari strategi ala Sun Tzu itu dirupakan Cak Rony dalam sejumlah visi dan misi yang disampaikan kepada Sidoarjonews.id dalam wawancara beberapa hari yang lalu.
Dengan nilai Dana Desa (DD) yang disebutnya fantastis, dirinya menawarkan pemberian bantuan pendidikan anak yatim setiap bulan. Bilapun nominalnya tidak begitu besar, terpenting bisa tepat sasaran. Cak Rony ingin dengan anggaran sekian miliar tersebut, potensi desa dan masyarakat Desa Kloposepuluh, bisa ‘disentuh’ lebih maksimal lagi.
“Keterbukaan manajemen, penggunaan anggaran, hingga project. Ayo pelan-pelan kita bawa masyarakat untuk lebih cerdas,” tegas pria yang juga pengurus TPID (Tim Pelaksana Inovasi Desa) Kecamatan Sukodono ini.
Dengan sejumlah anggaran dan program yang dirancang, Cak Rony berharap minimal Desa Kloposepuluh bisa selangkah lebih maju dari desa-desa lain di Sidoarjo. Apalagi, Desa Kloposepuluh memiliki beberapa sosok orang hebat, khususnya di pemerintahan Kabupaten Sidoarjo. Diantaranya mantan ketua dewan, Sullamul Hadi Nurmawan, dan juga punya anggota dewan.
“Dari sosok orang-orang hebat itu, saya yakin potensi dari anak desa ini akan bisa lebih dimaksimalkan untuk menumbuhkembangkan Desa Kloposepuluh,” terang pria yang tinggal di wilayah RT 5, RW 01 Desa Kloposepuluh ini.
Cak Rony juga menyebut peranan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) memiliki potensi besar untuk bisa membangkitkan semangat petani di Desa Kloposepuluh. Terlebih Desa Kloposepuluh termasuk wilayah agraris.
“Kami punya Gapoktan. Kami akan buat koperasi di setiap pedukuhan di Desa Kloposepuluh. Dengan cara ini, minimal untuk menyiapkan kebutuhan sawahnya, petani tidak bingung lagi. Karena selama ini belum ada. Padahal pemerintah sudah menyiapkan. Kenapa tidak kita ambil?” tegasnya.
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) secara tepat sasaran dan maksimal juga menjadi salah satu faktor dirinya cinta kepada Desa Kloposepuluh. Dimana, anak muda menjadi salah satu penggerak kegiatan positif di desanya.
Nah, salah satu kegiatan positif anak-anak muda, akan lebih bisa dimaksimalkan bila memiliki sarana. Menurut Cak Rony, Desa Kloposepuluh kini memiliki lapangan desa terbaik se-Kecamatan Sukodono.
“Angan-angan saya, ingin membuat stadion mini. Dengan berdirinya stadion mini itu, bakal bernilai ekonomis. Semisal dengan menyewakan ke desa yang lain. Hal ini jika direalisasikan, saya yakin bisa menumbuhkan ekonomi baru bagi warga yang ada di sekeliling lapangan,” papar kades zaman now ini.
Tidak hanya itu, jika terpilih menjadi Kepala Desa Kloposepuluh, alumnus MAN Mojosari dan pondok pesantren ini juga menyiapkan konsep strategi/rencana kerja tahunan yang matang. Mulai dari tahun pertama dan seterusnya.
Dia menyampaikan, di tahun pertama, bagi anak yatim dan dhuafa di desa Kloposepuluh, akan diberikan pendidikan dan santunan. Selanjutnya, dilakukan inventarisasi aset. Serta, merangkul kembali perangkat desa agar kembali ke tugas pokok dan fungsi sebagai pengabdi di tengah masyarakat.
“Kepala desa sebagai kontrol atau leadership. Bendahara desa pegang uang dan seterusnya. Jadi semua berdaya dan pegang jabatan dengan maksimal,” tambah dia.
Menurutnya, bila semua hal tersebut dijalankan dengan amanah, akan menciptakan pemerintahan desa yang bermartabat. “Artinya, minimal tahu tugas dan fungsi masing-masing. Semua elemen bergerak bersama. Kalau sudah semangat dan seirama, apa yang tidak mungkin,” pungkas Cak Rony.
Sekadar menginformasikan, Pilkades serentak di Sidoarjo akan digelar pada tanggal 19 April 2020 mendatang. Di kota Delta ini, akan ada 175 desa yang mengikuti pelaksanaan Pilkades serentak. Dari jumlah 175 desa tersebut, sebanyak 19 desa ada di Kecamatan Sukodono. (ard/hs/advertorial)