KOTA, SIDOARJONEWS.id – Permasalahan sungai terus menjadi problematika yang tak kunjung selesai di kabupaten Sidoarjo.
Di antaranya masalah tanaman eceng gondok yang sporadis di beberapa aliran sungai serta masalah sampah yang menyebabkan pendangkalan sungai dan secara jangka panjang dapat menyebabkan banjir.
Komisi C beberapa waktu lalu telah merekomendasikan kepada eksekutif (Pemkab Sidoarjo) untuk menyediakan mesin eskavator (back hoe) sebanyak 18 unit. Nantinya, 18 unit tersebut akan ditempatkan di 18 Kecamatan di Sidoarjo agar bisa digunakan untuk swakelola normalisasi sungai.
Rekomendasi tersebut mendapatkan respon positif dari Plt. Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin. Menurutnya rekomendasi tersebut sangat bagus untuk mengatasi permasalahan sungai di Sidoarjo.
“Nanti alat berat itu bisa digunakan untuk berkeliling di masing-masing kecamatan yang sungainya bermasalah. Tapi untuk sungai yang besar, tetap penanganannya di PUBMSDA,” katanya, Kamis (20/8).
Pria yang akrab disapa Cak Nur tersebut mengutarakan, permasalahan tersebut memang sudah berlarut-larut sehingga perlu pola baru untuk mengatasinya. Ia mengharapkan ada sinergitas antara eksekutif dan legislatif untuk terus memberikan trobosan baru dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Iya semoga saja dengan pola ini bisa mengatasi permasalahan yang tak kunjung selesai ini,” ujarnya.
Sementara itu, ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Suyarno mengatakan sangat menyayangkan kinerja dari dinas PUBMSDA dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga permasalahan tersebut menjadi PR besar bagi eksekutif untuk mengatasinya.
“Iya itu rekomendasi kami yang direspon positif pemkab. Permasalahan itu bisa jadi mungkin karena SDM dinasnya. Sehingga permasalahan ini tak kunjung selesai. Merekakan kebanyakan orang baru mas,” ujar legislator dari fraksi PDI Perjuangan tersebut. (Dimas)