TULANGAN, SIDOARJONEWS.id — Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sidoarjo ikut merasakan dampak serius dari pandemi Covid-19. Banyak dari mereka yang tidak bisa membuka usaha seperti dulu dikarenakan adanya pembatasan, penutupan tempat, hingga social distancing.
Imbas dari tidak bisa berjualan seperti dulu, mereka merugi dikarenakan minimnya penghasilan yang didapat. Situasi itu jelas berpengaruh pada kelanjutan usaha mereka.
Imam Sultoni, pemilik UMKM Omah Mie Kering dari Desa Kepuh Kemiri, Tulangan, mengaku usahanya sangat terdampak oleh situasi pandemi Covid-19.
“Kondisi saat ini, saya tidak bisa menawarkan dan melakukan jual beli ke berbagai daerah dikarenakan pembatasan,” ujar Sultoni saat ditemui pekan lalu.
Namun, meski dihantam situasi sulit, Sultoni tidak mau menyerah. Dia lantas memunculkan inovasi agar penjualannya tetap bisa dilakukan meski di masa pandemi. Dia lalu ‘berkenalan’ dengan media sosial.
“Penjualan harus terus dilakukan supaya bisa memenuhi kebutuhan sehari hari. Maka dari itu, saya menggunakan sosial media untuk menawarkan produk,” sambung warga Perumtas 3 ini.
Selama menjalankan usahanya di masa pandemi, para pelaku UMKM di Sidoarjo juga menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, ada yang memberikan masker dan hand sanitizer kepada pembeli. Itu sebagai bentuk upaya melindungi diri agar tidak tertular, sekaligus memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Delta.
Para pelaku UMKM di Sidoarjo juga memberikan imbauan dalam bentuk brosur agar pembeli mengetahui risiko jika tidak menerapkan protokol kesehatan. Tidak hanya itu, bagi pembeli yang menerapkan protokol kesehatan, akan mendapatkan diskon.
Pendek kata, masa pandemi tidak membuat para pelaku UMKM di Sidoarjo menyerah. Mereka tetap berupaya agar usahanya tetap berjalan agar bisa mendapatkan pemasukan demi memenuhi kebutuhan sehari hari. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. (Yusuf Septian Albis Toni)