KOTA, SIDOARJONEWS.id — Inovasi pengelolaan sampah terus digalakkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo. Terbaru, kini tempat pembuangan akhir (TPA) Jabon sudah tidak menimbulkan bau menyengat, sehingga pengelolaan sampah di sana bisa maksimal.
Hal itu disampaikan oleh Kepala DLHK Sidoarjo, Bahrul Amig, saat ini TPA Jabon sudah tidak menimbulkan bau menyengat seperti sebelumnya. Hal ini, menurutnya, merupakan terobosan baru dalam dunia pengelolaan sampah. Baik itu secara nasional maupun lokal di daerah.
“Bahkan bisa dikatakan, satu-satunya TPA yang tidak bau itu di Sidoarjo. Itu karena adanya inovasi eco lindi yang tiap hari disemprotkan. Sehari dua tangki kami semprotkan pada sampah-sampah di sana,,” kata Amig dalam tadarus jurnalistik Forwas di balai wartawan, Jumat (22/4/2022) malam.
Ditanya terkait runyamnya pengelolaan sampah di Sidoarjo, Amig menjelaskan, hal ini tidak bisa dibenturkan ke dinas saja. Sebab, butuh peranan dari berbagai pihak dari tingkat pemerintahan di desa hingga ke atasnya. Termasuk juga warganya.
Amig menyebutkan, pada bulan Maret kemarin, sampah di Sidoarjo mencapai angka 600 ton lebih. Hal ini menurutnya perlu aktifnya peranan pemerintah desa seperti apa? Pemerintah kecamatan seperti apa? Peranan itu terkait bagaimana pengelolaan dan mengedukasi warganya dalam menangani sampah di wilayahnya.
“Diagnosa problem terkait sampah yang terjadi saat ini itu adalah memindah sampah, bukan mengelola sampah. Ini yang menyebabkan sampah numpuk. Soalnya, anggaran untuk iuran itu minim. Sehingga, dampaknya, sampah yang diambili kadang bisa sampai tiga hari sekali, dan itu cuman mindah bukan diolah,” katanya.
Amig menambahkan, agar hal tersebut bisa tuntas, maka political partisipasinya jangan sampai berat sebelah. Pengelolaan sampah ini harus bisa menjadi kesadaran bersama. Bukan hanya dinas saja. Ada sinergitas antara akar rumput dengan pemerintah kabupaten sehingga sampah tidak menumpuk.
“Kami juga terbuka, kalau ada kritik maupun saran terkait sampah ini monggo disampaikan. Ada masalah sampah menumpuk silahkan di-up. Jika sudah ditangani pun dipublikasikan juga. Sehingga masyarakat kita bisa teredukasi dan harapannya, sampah di Sidoarjo bisa semakin kecil,” pungkasnya. (Dimas)