SURABAYA, SIDOARJONEWS.id – Akhirnya ajang pertemuan kolektor dan komunitas barang antik se-Indonesia hingga manca negara, Indonesia Vintage Festival kembali digelar di Surabaya. Indonesia Vintage Festival kali ini mengusung tema ‘South East Asian Collector Feast’.
Event Indonesia Vintage Festival ke 4 ini digelar pada 23-24 September 2022. Bertempat di Surabaya Town Square (Sutos), sebanyak total kurang lebih 140 lapak barang antik memamerkan koleksinya. Mulai dari sepeda kuno, mobil dan motor antik, lukisan, foto-foto jadul, hingga beragam pernak-pernik lawas lainnya ada di sini.
Tak pelak, sejak dibuka pada Jumat (23/9) kemarin, masyarakat begitu antusias mengunjungi lapak demi lapak di Indonesia Vintage Festival 4. Tak hanya pengunjung, para komunitas barang antik juga tak kalah antusiasnya. Bahkan beberapa koleksi kendaraan antiknya tidak muat masuk ke Sutos dan harus diparkir di depan gedung.
“Ajang ini merupakan jembatan antara kolektor dan pedagang barang antik se-Indonesia. Jadi kami tidak hanya sekadar menyediakan tempat jualan, namun juga mengundang banyak kolektor barang antik baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Founder Indonesia Vintage Festival, Firman Angga.
Selama tiga hari berlangsung, Angga menargetkan setiap pedagang bisa menjual setidaknya 50 persen dari barang antik yang dipamerkan. Terkait omzet, Angga mengatakan tidak bisa serta merta dipukul rata. Sebab, barang antik tidak memiliki patokan harga pasar.
“Semakin unik, kuno, dan memiliki nilai sejarah, semakin mahal harganya. Seperti vespa putih yang dipajang di depan pintu masuk tadi, itu harganya Rp 500 juta. Lalu vespa kuning sebelahnya, bisa mencapai Rp 1,5 miliar,” ujarnya kepada Sidoarjonews.id.
Semula, ajang yang pertama kali digelar pada tahun 2019 ini berencana akan mengadakan kegiatan di kota berbeda setiap tahunnya. Mulai dari Surabaya, Solo, Semarang, Bandung, Jakarta, Jember, Bogor, Cirebon, Jogjakarta, Salatiga, Banyuwangi, dan Bali. Namun, dikarenakan pandemi yang melanda, memaksa Angga mengembalikan event ini di Surabaya.
“Pertama tahun 2019 kan di Surabaya, lalu tahun 2020 di Solo dan tahun lalu di Semarang. Nah, karena pandemi saya jadi susah mengontrol kalau harus digelar di kota yang jauh. Jadi saya kembalikan lagi ke Surabaya,” jelasnya.
Sementara itu, Co Founder Indonesia Vintage Festival sekaligus Founder Nongkrong Kreatif, Khusnul Khotimah berharap dengan adanya event ini, Surabaya bisa menjadi kota ramah pemuda sekaligus membangkitkan kembali perekonomian pelaku usaha barang antik.
“Semangat kegiatan ini yakni, untuk mendukung dan memaksimalkan kreatifitas di kalangan anak muda dan komunitas. Supaya Kota Surabaya ke depan dapat maju, tumbuh lebih baik dengan dukungan dan peran serta dari anak-anak muda yang hebat,” ujar Khusnul yang juga merupakan Anggota DPRD Surabaya. (Affendra F)
ok