KOTA, SIDOARJONEWS.id — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sidoarjo mendapati adanya dugaan praktek politik uang (money politic) dengan menggunakan cara baru di Pilkada Sidoarjo 2020. Praktek money politic tersebut dilakukan dengan cara mentransfer uang via aplikasi uang digital (e-money).
Hal itu diketahui Bawaslu pada saat melakukan pengawasan di salah satu giat kampanye salah satu pasangan calon (paslon) pilkada. Para peserta yang hadir dalam giat tersebut diminta untuk menginstal salah satu aplikasi penerima uang via online.
Ketua Bawaslu Sidoarjo, Haidar Munjid menyampaikan, temuan tersebut saat ini tengah dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Bawaslu. Dirinya sangat menyayangkan adanya kejadian tersebut di Sidoarjo.
Menurutnya, praktik money politic memang kerap kali terjadi. Terlebih, Sidoarjo termasuk dalam 20 besar se-Indonesia yang tergolong rentan terjadi praktik politik uang ini. Hal tersebut tentunya semakin membuat miris berbagai kalangan.
“(Ada) tim dari salah satu paslon meminta audien yang hadir untuk menginstal aplikasi e-money itu. Ini miris, hanya untuk memperoleh dukungan sampai memanfaatkan segala macam cara,” kata Haidar saat dikonfirmasi, Jumat (4/12/2020).
Seharusnya, sambung Haidar, para paslon bisa lebih menggunakan cara yang benar untuk mendulang suara, bukan malah lebih memasifkan kegiatan money politic. Terlebih di masa pandemi saat ini, masyarakat lebih membutuhkan sosok pemimpin yang mampu mengembalikan seluruh kegiatan perekonomian kerakyatan. Bukan dengan bagi-bagi uang.
Kendati demikian, Haidar mengaku pihaknya masih belum bisa mengambil keputusan. Sebab, saat ini, Bawaslu Sidoarjo masih dalam tahapan penyelidikan dari laporan panwas tersebut.
Jika hal tersebut ternyata memang benar dilakukan sebagai praktek money politic, tentu Bawaslu tidak akan segan untuk menindak yang bersangkutan. “Iya kami masih menyelidiki itu, apakah mereka yang diperintah pada saat kampanye untuk menginstal aplikasi uang digital itu digunakan sebagai media melakukan money politik atau tidak,” pungkas Haidar. (Dimas)