KOTA, SIDOARJONEWS.id – Tiga desa di Sidoarjo mendapat perhatian dari Bawaslu Sidoarjo dalam pendistribusian logistik pemungutan suara. Desa tersebut ialah Desa Kepetingan, Desa Kalikajang, dan Desa Kali Alo.
Ketiga desa tersebut tidak bisa ditempuh dengan akses jalur darat. Satu-satunya akses menuju desa-desa tersebut harus menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu sebagai transportasinya.
Karena keterbatasan akses transportasi tersebut, Bawaslu mewanti-wanti KPU dalam melakukan pendistribusian di desa-desa tersebut. Sebab pada pemilu sebelumnya, Bawaslu menemukan beberapa kebutuhan logistik yang dikirim rusak.
Ketua Bawaslu Sidoarjo, Haidar Munjid mengungkapkan beberapa surat suara pada saat pemilu sebelumnya ditemukan dalam kondisi basah. Hal itu menyebabkan, surat suara tersebut rusak dan tidak dapat digunakan saat prosesi pemungutan suara.
“Karena itu, kami memberikan rekomendasi kepada KPU, salah satunya ialah, jika biasanya kebutuhan logistik itu dari desa dibawa ke TPS pada pagi harinya. Maka untuk desa-desa tadi boleh dilakukan sebelum hari H pencoblosan. Agar meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan itu,” kata Haidar, Jumat (4/12/2020).
Sementara itu, Ketua KPUD Sidoarjo, Mukhamad Iskak menyampaikan, distribusi di daerah terpencil tersebut akan dilakukan pada H-1 sebelum pencoblosan.
“Kalau hujan, tentu akan sangat menyulitkan petugas di lapangan. Jadi tidak mungkin diantar pada pagi hari di tanggal 9 Desember itu,” ucapnya.
Sedangkan untuk lokasi-lokasi khusus layaknya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Porong, ataupun Lapas Sidoarjo, KPU juga akan menyediakan TPS. Namun, khusus untuk Lapas Medaeng, KPU hanya akan mengirimkan TPS Mobile saja.
“Iya karena disana jumlah pemilihnya sedikit, sehingga tidak membutuhkan TPS. Cukup dengan TPS Mobile,” pungkasnya. (Dimas)