TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Banjir di kawasan RT 5 RW 2 Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo akibat hujan deras pada Kamis (28/5) lalu, hingga Senin (1/6) hari ini belum juga surut.
Berdasarkan penuturan warga, lamanya banjir surut tersebut disinyalir karena tidak mampunya sungai di desa tersebut untuk menampung debit air akibat curah hujan yang tinggi.
Pak To, warga RT 5 RW 2 Kedungbanteng mengatakan, banjir tersebut hanya terjadi di RT 5 dan RT 3. Sedangkan di RT lainnya tidak terjadi. Ini karena selain meluapnya sungai, dataran di RT 5 dan RT 3 menurutnya cukup rendah. Sehingga luberan air dari sungai menggenangi di kedua RT tersebut.
“Kali (sungai) depan ini naik, airnya larinya ke sini. di RT lain mana ada. Saya nguruk rumah ini habis satu dump truk, kemarin hujan jadinya air tambah tinggi akhirnya rumah saya kemasukan lagi,” kata pria paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tambak tersebut.
Ditanya apakah sudah ada perhatian dari pemerintah perihal banjir tersebut, dirinya mengatakan sebelumnya sempat ada tindakan pengerukan sungai. Bahkan menurutnya sempat ada wacana untuk membuat gorong-gorong dan meninggikan jalan di wilayah RT nya.
“Sebelum ada Corona itu, pemerintah kesini. Itu ada alat beratnya yang katanya mau bikin gorong-gorong dan perbaikan jalan. Padahal selama ini gak pernah banjir di sini. Tapi sejak awal tahun kemarin, di sini mulai banjir. Bahkan kalau yang belakang rumah itu juga bagian RT 5, belum juga surut. Kemarin hujan tambah tinggi,” ucapnya.
Senada dengan Pak To, Kartimah, warga RT 5 menyebut banjir di tempatnya sudah terjadi sejak awal tahun. Dia mengeluh banjir yang setinggi lutut orang dewasa tersebut dan berlangsung kurang lebih 4-5 bulanan itu kini mulai menyebabkan iritasi pada kulit.
“Sudah lama mas, sekarang airnya bikin gatal di kulit,” ujarnya.
Kartimah berharap, pemerintah bisa segera mengambil langkah cepat untuk penanganan banjir tersebut. Sebab menurutnya, banjir tersebut sangat menghambat aktivitas warga di sana.
“Dikuras, masuk lagi ke rumah kalau hujannya deras. Ya gimana kasihan anak-anak juga, soalnya airnya gatal,” tandasnya. (Dimas)