JUANDA, SIDOARJONEWS.id – Bandara Internasional Juanda Surabaya melakukan sejumlah antisipasi dampak buruk cuaca terhadap penerbangan.
Bahkan bandara Juanda juga menyiapkan rencana kontigensi jika terjadi pengalihan penerbangan (divert) dari bandara lain yang diakibatkan cuaca buruk.
General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, Indah Preastuty mengatakan sudah berkoordinasi dengan BMKG, Airnav, dan Kantor Otoritas Bandara Wilayah III terkait pemantauan cuaca secara berkala. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi dampak cuaca buruk terhadap penerbangan.
“langkah antisipasi lainnya dengan melakukan pengecekan dan pembersihan saluran-saluran pembuangan air serta memastikan pengawasan dan pemeliharaan pekerjaan baik di area sisi darat maupun sisi udara berjalan sesuai prosedur keamanan dan keselamatan kerja,” ujar Indah Preastuty, Kamis, (29/10/ 2020).
Selain itu, Bandara Juanda juga telah menyiapkan rencana kontigensi jika terjadi penerbangan pengalihan (divert) dari bandara lain yang diakibatkan karena cuaca buruk (bad weather). Sebab, menurutnya, kondisi yang umum terjadi saat cuaca buruk musim hujan adalah jarak pandang visual (visibility) yang berkurang.
“Karena tingginya curah hujan, kabut, atau kondisi sejenis yang mengakibatkan menurunnya kemampuan pandang. Jika hal tersebut terjadi, demi keamanan dan keselamatan penerbangan, pilot dapat memutuskan untuk mengalihkan sementara tujuan pendaratan ke bandara terdekat,” terangnya.
Untuk itu, pihak bandara Internasional Juanda Surabaya sudah menyiapkan segala sesuatunya termasuk dari aspek operasional seperti ketersediaan area parkir pesawat dan ruang tunggu bandara.
Diakui, selama ini telah terjadi peningkatan jumlah penumpang. Peningkatan jumlah prnumpang bakal diprediksi terus meningkat hingga akhir tahun. Mengingat ada dua momrnt besar yakni perayaan natal dan tahun baru.
Meski demikian, Bandara Juanda tetap kosisten dalam menerapkan protokol kesehatan selama masa adaptasi kebiasaan baru.
“pemeriksaan suhu tubuh dengan thermo scanner, pemasangan dispenser cairan pembersih tangan, pengaturan jarak di ruang tunggu, pemasangan stiker pembatas jarak antrian, hingga pembentukan tim sinergitas untuk patroli penerapan protokol kesehatan.
“Kami juga meminta seluruh mitra usaha kami, untuk menerapkan protokol kesehatan di area usahanya. Hal ini kami lakukan untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk bepergian kembali menggunakan pesawat udara dengan aman dan nyaman sesuai protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan Pemerintah,” tegas Indah. (hadi)