KOTA, SIDOARJONEWS.id – Ketua KPU Sidoarjo, Mukhammad Iskak, beserta jajarannya menyambangi Pendopo Delta Wibawa, Rabu (7/10/2020).
Kedatangannya menemui Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, bermaksud membahas rekrutmen KPPS.
Sebelum pilkada ditunda di bulan Maret lalu, telah ada kesepakatan antara KPU Sidoarjo dan Dinkes Sidoarjo terkait tes kesehatan KPPS ditanggung oleh APBD. Kini, KPU Sidoarjo ingin menegaskan kembali kesepakatan tersebut.
“Sebab kesepakatan yang dulu kan sudah lewat tanggalnya. Hari ini kami komunikasikan lagi, kesepakatan yang awal diberlakukan hanya di adendum tanggalnya saja,” ujar Mukhammad Iskak.
Menurut Iskak, jumlah KPPS yang harus dites kesehatannya sebanyak 24.696 orang. Tes kesehatan inilah yang ditanggung oleh Pemkab Sidoarjo. Sedangkan untuk rapid tes, selain KPPS juga akan dilakukan pada Linmas di setiap TPS sehingga totalnya 31.752 orang. Biaya untuk rapid tes ini ditanggung oleh anggaran KPU Sidoarjo.
Selain itu, KPU Sidoarjo juga akan melakukan tes swab khusus kepada jajaran KPU Sidoarjo yang berjumlah kurang lebih 30 orang.
Mengingat jumlah yang harus dites rapid sangat besar, KPU Sidoarjo berharap agar Pemkab Sidoarjo membantu bekerja sama dengan rumah sakit yang ada di Sidoarjo untuk melakukan rapid tes pada KPPS dan Linmas disamping mengerahkan puskesmas.
“Rumah sakit mana yang akan kami ajak bekerja sama? Adalah rumah sakit yang direkomensasikan oleh Dinkes,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, yang juga turut hadir dalam audiensi tersebut menegaskan butuh waktu untuk melaksanakan tes kesehatan maupun rapid tes. Hal ini berkaitan dengan jumlah tenaga medis yang tersedia di Sidoarjo.
Pelaksanaan tes kesehatan yang dibebankan pada puskesmas membutuhkan waktu kurang lebih 8-10 hari untuk melakukan tes kesehatan pada 24.696 KPPS. Sebab, pada masing-masing puskesmas memiliki kapasitas melakukan tes kesehatan kurang lebih 100 orang per hari. Sedangkan jumlah puskesmas di Sidoarjo ada 26 unit.
“Perihal pembiayaannya, kelihatannya akan digratiskan oleh pak bupati. Cuma, nanti hanya KPPS yang sudah lengkap persyaratan administrasinya saja, yang bisa mengajukan tes kesehatan. Sedangkan untuk rapid tes, semua biaya ditanggung KPU, hanya saja pelaksanaannya dibebankan pada 26 puskesmas dan 11 rumah sakit rujukan,” jelas Syaf Satriawarman.
Syaf melanjutkan, begitu pula terkait rapid, masing-masing unit kesehatan hanya mampu melakukan rapid tes 100 orang per hari. Sehingga membutuhkan waktu kurang lebih 8 – 10 hari.
Dalam kesempatan itu pula, Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, mengaku akan memberikan dukungan semaksimal mungkin. Tidak hanya dukungan terkait permasalahan tes kesehatan dan rapid tes semata, kendala teknis lain yang dialami oleh KPU sebisa mungkin akan dibantu.
“Pada prinsipnya, seluruh permasalahan baik tenaga, sarana dan prasarana yang dialami oleh KPU akan kami support. Bersama-sama kami carikan solusinya. Memang hasil diskusi hari ini perlu pematangan. Dua hari atau minggu depan akan kami agendakan kembali bertemu dengan KPU Sidoarjo terkait kelanjutannya,” ujar Hudiyono. (Affendra Firmansyah)