BUDURAN, SIDOARJONEWS.id – Pengendara sepeda motor di Sidoarjo harus semakin waspada saat menunggangi motornya, seiring dengan meningkatnya jumlah kasus kejahatan jalanan.
Begal sadis mulai berkeliaran mengincar pengguna roda dua yang melintas di kawasan jalan sepi.
Setelah sebelumnya seorang ibu dijambret di Jl Kh Ali Masud, Kecamatan Buduran, kabupaten Sidoarjo, kali ini, Rabu (15/4/2020), dua pemuda dibegal di lokasi yang sama oleh satu kawanan yang tak ragu-ragu melukai korbannya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (15/4/2020) sekira pukul 00.30 WIB.
Akibat aksi begal itu, sebuah sepeda motor raib digondol kawanan begal. Korban mengalami luka di sekitar kepala.
Korban adalah Candra Pratama (23) dan Arif Fauzan, (19). Keduanya warga Desa Sidokerto, Buduran, Sidoarjo.
Dengan kepala dibalut perban putih, Candra menceritakan kronologis kejadian tersebut.
Mulanya, dirinya dibonceng Arif dengan sepeda motor Honda Beat nopol W 4869 VZ. Mereka mengaku baru pulang dari rumah seorang teman.
Arif memilih melintas di jalan KH Ali Mas’ud karena jalan tersebut dekat dengan rumahnya. Mereka berboncengan dengan sepeda motor warna merah milik Arif dari arah selatan ke utara.
Saat melintas di jalan tersebut, Chandra tiba-tiba meminta berhenti dengan alasan ingin buang air kecil.
Nah, saat mereka berhenti tersebut, sekelompok orang tak dikenal dengan mengendarai 4 sepeda motor menghampiri. Tanpa banyak kata, kelompok yang berjumlah 12 orang tersebut lantas turun dari sepeda motor.
Arif yang asik buang air kecil dikeroyok belasan orang tak dikenal tersebut. Meski sempat melawan, Arif tak kuasa meladeni keganasan para begal tersebut.
“Mereka menggunakan 4 sepeda motor. Berboncengan, tiga orang setiap motornya,” kata anak pertama dari empat bersaudara tersebut, Rabu (15/04/2020).
Pria yang bekerja di salah satu PKL makanan di kompleks GOR itu sempat tersungkur di tanah. Ia mengaku jika kepalanya dipukul sebuah benda mirip paving stone. Akibatnya, dahi korban berdarah dan robek.
“Saya ditendangi. Dipukuli. Sempat juga merampas HP saya tapi beruntung masih bisa saya pertahankan. Jumlah mereka banyak,” tambahnya.
Sementara itu, teman korban, Arif Fauzan mengaku gemeteran berhadapan langsung dengan belasan bandit jalanan tersebut. Dia pun merelakan motor kesayangannya raib.
“Saat itu saya menunggu Chandra sedang buang air kecil. Saya tunggu dari atas sepeda motor. Tiba-tiba, mereka berhenti di depan saya dan mengeroyok,” urainya.
Meski dengan sejumlah luka memar di kepala, ia berhasil lolos usai mendapat celah untuk kabur. Dalam kesempatan itu, ia pergunakan untuk berteriak sekeras-kerasnya dengan harapan ada pertolongan.
Sayang, lagi-lagi, jalan saat itu sedang sepi. Tidak ada pengendara lain yang melintas.
Tak lama kemudian, sekuriti museum MPU Tantular mencoba membantu korban. Ia mengaku mendengar teriakan bantuan pertolongan.
“Saya ingat salah satu orang yang memukul saya rambutnya gondrong, belah tengah. Usia pelakunya rata-rata sekitar 19-20 tahunan,” beber Arif.
Sayang, karena kejadian begitu cepat dan sadis, Chandra dan Arif tidak sempat mencatat nomor polisi masing-masing pelaku. Pelaku kemudian berhasil melarikan diri ke arah utara.
“Pelaku ada yang memakai motor honda beat warna merah-putih dan yamaha mio warna putih. Kendaraannya standart,” jelasnya.
Chandra yang mengalami luka memar dan sobek di dahi, langsung di larikan ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan.
“Saya laporkan peristiwa ini ke Polsek Buduran,” paparnya.
Sementara Kapolsek Buduran Kompol Sujud mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan perihal curas tersebut. “Masih kami lakukan penyelidikan,” singkat Sujud. (ardian)