Oleh: Dini Safitri, drg., Sp.KGA (RSI Siti Hajar)
KOTA, SIDOARJONEWS.id — Gigi secara umum dibagi dua jenis, yaitu gigi susu dan gigi permanen/tetap. Gigi susu merupakan gigi yang tumbuh saat masih berusia 6 bulan. Kemudian akan terus bertambah hingga jumlahnya mencapai 20 buah di usia 3 tahun. Proses pergantian gigi susu ke gigi permanen biasanya dimulai pada usia 6 tahun hingga 12 tahun.
Banyak orang tua yang beranggapan, bila gigi susu berlubang, tidak perlu ditambal atau dirawat. Nanti juga akan tanggal dan digantikan dengan gigi permanen. Namun, hal itu salah.
Gigi susu sama pentingnya dengan gigi permanen. Fungsinya sama untuk mengunyah makanan, nilai estetik, dan untuk kemampuan berbicara. Pada gigi susu ada satu lagi fungsi penting lainnya, yaitu sebagai panduan atau menjadi petunjuk untuk gigi permanen keluar pada posisi yang benar pada rahang. Gigi berlubang atau yang umum disebut karies sering ditemukan pada anak-anak.
Gigi terdiri dari tiga (3) lapisan. Pertama adalah email (paling luar berwarna putih), lapisan dentin dan lapisan paling dalam pulpa yang tersusun atas saraf dan pembuluh darah.
Gigi yang berlubang apabila tidak ditambal atau dirawat, pasti akan terus meluas dan bertambah dalam. Proses gigi berlubang dimulai dari lapisan paling luar yaitu email. Biasanya belum ada keluhan. Bila mencapai dentin maka terkadang mulai terasa ngilu karena perubahan suhu panas, dingin atau manis.
Apabila dibiarkan akan mencapai pulpa, gejalanya mulai terasa nyeri spontan, mengganggu aktivitas dan tidak bisa tidur karena sakit gigi. Selanjutnya gusinya bisa bengkak sampai ke pipi dan demam karena adanya infeksi.
Karena itu, proses gigi berlubang pada tahap awal harus segera diatasi dengan penambalan, agar dapat dihindari kerusakan yang lebih lanjut dan mencegah rasa sakit pada anak yang disebabkan oleh gigi.
Gigi yang berlubang menyebabkan anak malas untuk makan. Pada anak-anak yang memiliki gigi berlubang dalam sering kita dengar keluhan: “Ibuuu, gigiku sakit banget, nggak bisa makan apa-apa, sakit bu”.
Rongga mulut merupakan pintu masuk asupan gizi anak-anak. Mereka membutuhkan berbagai macam nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Gigi yang berada di dalam rongga mulut memegang peranan penting. Apabila gigi sakit maka akan mempengaruhi asupan gizi anak. Dikhawatirkan anak menjadi kekurangan nutrisi dan berat badannya dapat turun. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Apabila gigi berlubang dengan kerusakan sudah parah sehingga harus di cabut, akhirnya akan mengganggu pertumbuhan gigi permanen. Kalau gigi susu hilang sebelum waktunya menyebabkan gigi sebelah-sebelahnya bergeser dan mengisi ruangan yang kosong. Akibatnya, pada waktu gigi permanen akan tumbuh tidak pada tempatnya lagi, sehingga susunan gigi permanen menjadi tidak beraturan dan berjejal.
Menjaga gigi susu agar selalu sehat tidaklah mudah. Perlu peran aktif orang tua dalam memberikan edukasi dan mengenalkan pentingnya perawatan kesehatan gigi kepada anak sejak dini.
Pembersihan gigi dimulai sejak gigi susu pertama keluar dengan menggunakan kasa yang dililitkan pada jari telunjuk. Gunakan untuk membersihkan dan memijat gusi bayi. Pada bayi dan anak-anak yang masih mempunyai kebiasaan minum susu sambil tidur, setiap selesai minum susu maka harus dibersihkan dengan menggunakan kasa. Mulai ganti kebiasaan minum susu sambil tidur sesegera mungkin dengan minum susu menggunakan gelas. Karena minum susu sambil tidur merupakan salah satu faktor penyebab gigi berlubang.
Ajarkan anak untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Memberitahukan pada anak makanan dan minuman yang dapat merusak gigi seperti permen, coklat, ice cream, minuman bersoda dan minuman yang manis. Anak sebaiknya diusahakan menyukai sayuran dan buah-buahan yang dapat mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak.
Orang tua perlu memeriksakan gigi anak rutin ke dokter gigi mulai gigi pertamanya keluar. Jangan menunggu anak kesakitan baru dibawa ke dokter gigi. Sebaiknya dibawa kontrol rutin ke dokter gigi setiap enam (6) bulan sekali untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan gigi geligi serta perawatannya. (*/adv)