KOTA, SIDOARJONEWS.id – Seluruh jajaran anggota DPRD Sidoarjo beserta anggota sekretariat DPRD menjalani rangkaian rapid test di Kantor DPRD Sidoarjo, Kamis (30/4/2020). Sebanyak 110 orang hari ini menjalani test tersebut dengan rincian 50 anggota dewan dan 60 anggota sekretariat yang ASN maupun Non ASN.
Ketua DPRD Sidoarjo, Usman mengatakan, rapid test tersebut dilakukan untuk memastikan apakah anggota dewan beserta staf di sekretariatnya, ada yang terpapar Covid-19 atau tidak.
Jika hasilnya ternyata negatif, menurutnya maka hasil kegiatan yang dilakukan di lingkup DPRD Sidoarjo bisa dikatakan aman.
“Tapi walaupun demikian, kita tetap harus waspada, tetap menjaga SOP, menjaga kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih luas lagi,” ujar Usman usai menjalani rapid test, Kamis (30/4).
Politisi dari Fraksi PKB tersebut menjelaskan, DPRD Sidoarjo termasuk dalam salah satu instansi yang mendapat pengecualian dalam Perbup yang mengatur tentang PSBB. Sehingga perlu diadakan rapid test untuk memastikan bahwa kondisinya semua aman.
“DPRD tetap bisa melakukan fungsinya, untuk mendengar aspirasi, rapat hearing dan sebagainya. Rapat dengan OPDd dan Panja bisa terus bekerja,” jelasnya.
Rapid test tersebut menurut Usman baru pertama kali diadakan. Ditanya apakah tes tersebut merupakan langkah yang diambil setelah ditemukan salah satu ASN di Pemkab Sidoarjo yang terduga terpapar Covid-19, Usman tidak membenarkan. Menurutnya, pihaknya sudah merencanakan untuk melakukan rapid test sejak sebelum adanya temuan tersebut.
“Kebetulan saja di salah satu OPD ada yang terpapar Covid-19, jadi seolah-olah karena itu. Sebetulnya saya sudah mengajukan lama untuk DPRD dan lembaga sekretariatnya untuk dilakukan rapid test ini,” pungkasnya. (Dimas)