KOTA, SIDOARJONEWS.id – Penggunaan anggaran dalam program Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK) di Sidoarjo dianggap sebagai program yang gagal. Pasalnya beberapa jenis perbaikan jalan rusak yang dicover melalui program tersebut tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang ada.
Disampaikan oleh anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, M Nizar, program itu hanya berhasil dalam hal pemborosan anggaran saja. Sebab, jalan rusak yang diperbaiki melalui program tersebut saat ini sudah rusak kembali.
“Iya buang-buang anggaran bagi saya. Coba lihat di jalan Kemangsen wilayah barat sana. Itu baru diperbaiki dari PIWK. Gak sampe tiga hari sudah jebol lagi aspalnya. Kan sia-sia saja,” kata Nizar kepada sidoarjonews.id, Minggu (11/4/2021).
Nizar menambahkan, pengerjaan jalan rusak ini memang bukan tugas dari pemerintah yang ada di tataran kecamatan. Itulah kenapa, perbaikan yang dilakukan mereka tidak bisa maksimal.
“Harusnya untuk program ini perlu direncanakan sangat matang. Tidak ujug-ujug diserahkan ke kecamatan. Perencanaan yang matang, juklak dan juknisnya harus jelas, dan tentu pendampingan yang masif kepada mereka,” ucap legislator dari Fraksi Golkar ini.
Kemangsen menurutnya hanya satu dari banyaknya titik lokasi yang dia ketahui perbaikan jalannya sia-sia. Masih banyak titik-titik lokasi lain yang baru seminggu diperbaiki, kini sudah rusak kembali.
“Artinya apa, kalau memang pemerintah serius menangani masalah jalan rusak ini, maka dinas sebagai leading sector yang harus bekerja keras dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Jangan seperti ini cara penyelesaiannya, buang-buang anggaran jadinyakan,” pungkas politisi asal Kecamatan Krian itu. (Dimas)