KOTA, SIDOARJONEWS.id — Anak juragan rongsokan yang menjadi korban penembakan di Tenggulunan, Candi alami trauma. Hal ini diungkapkan oleh ibu kandungnya Wiwin Winarsih (34 tahun), Jumat (5/8/2022).
Winarsih menceritakan, anaknya pada saat insiden kejadian penembakan itu tengah duduk berdua bersama ayahnya di depan rumahnya. Pada saat itu, dia bersama suami hendak pergi jalan-jalan.
“Tapi siapa yang menyangka mas, tiba-tiba terdengar suara letusan dua kali yang menimpa suami saya pada malam itu,” kata Winarsih.
Pasca kejadian itu, anaknya yang masih balita itu selalu panik dan takut saat ada suara yang memekakkan telinga. Anaknya, disebut juga sering ketakutan bahkan hingga menangis. Padahal, sebelum insiden penembakan itu, anaknya tidak pernah ketakutan atau panik saat ada suara keras.
“Kayak ada letusan kembang api gitu itu mas, anak saya mesti ketakutan dan panik. Karena pas kejadian itu, anak saya melihat langsung insiden penembakan itu,” ucapnya.
Belum lagi, semakin hari sejak meninggalnya suaminya itu, anaknya juga mulai sakit-sakitan. Hal ini membuatnya semakin sedih pasca meninggalnya suaminya sebulan yang lalu itu.
“Maka dari itu mas, saya harapkan polisi bisa bergerak cepat menangkap Eko (dalang penembakan) itu. Saya harap dia dapat hukuman yang setimpal.dengan perbuatannya itu mas,” ujarnya.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, pria bernama Sabar, seorang juragan rongsokan di Desa Tenggulunan, Candi jadi korban penembakan di dekat rumahnya, Senin (27/6/2022) malam lalu.
Atas insiden itu, mengalami luka di dada, leher, dan tangan korban. Luka tersebut hasil tembakan senjata api (Senpi). Bahkan, proyektil hasil letusan senpi itu juga ditemukan didalam luka tersebut.
Mengalami luka yang serius, Sabar harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sidoarjo. Selang beberapa hari dirawat, nyawa Sabar tidak berhasil tertolong. (Dimas)