KOTA, SIDOARJONEWS.id — Angka Kematian Ibu (AKI) Sidoarjo termasuk dalam 10 tertinggi di Jawa Timur. Hal ini memantik respons dari DPRD Sidoarjo. Komisi D DPRD Sidoarjo yang membidangi urusan kesra, mendorong Dinas Kesehatan agar bisa lebih meningkatkan pelayanannya.
Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso menyampaikan, peranan dari dinas teknis harus bisa ditingkatkan lagi. Mulai dari jenis pelayanan kontroling kesehatan ibu hamil, hingga perbaikan gizi yang dikonsumsi para ibu.
“Memang masih lumayan tinggi AKI di Sidoarjo. Di sini sebenarnya peranan dinas teknis harus dioptimalkan,” kata Bangun, Rabu (10/3/2021).
Legislator dari Fraksi PAN itu menjelaskan, peranan yang dimaksud ialah dengan memasifkan gerakan dari para SDM kesehatan. Mulai dari tingkatan dinas, puskesmas, polindes, hingga para bidan desa. Sehingga kondisi kesehatan para ibu hamil ini bisa termonitor dengan baik.
“Sehingga nantinya para ibu hamil ini bisa rajin konsultasi dan perbaikan gizinya juga terjaga,” ucapnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Dhamroni Chudlori mengatakan, selama masa pandemi, kegiatan sosialisasi kepada ibu hamil cenderung sepi dan mengarah pada kevakuman kegiatan.
Padahal, kegiatan itu dinilai sangat efektif untuk menekan AKI itu. Oleh karenanya, dia berharap, dinkes bisa lebih menggalakkan lagi kegiatan sosialisasi agar AKI di Sidoarjo bisa diminimalisir lagi.
“Nah ini perlu diaktifkan lagi. Galakkan lagi posyandu. Termasuk juga sosialisasi kesehatan reproduksi. Kalau masalah anggaran, Sidoarjo siap,” ujarnya. (Dimas)