KOTA, SIDOARJONEWS.id – Menghargai pendapat serta perbedaan pola pikir, sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan bersosial sehari-hari. Termasuk juga sikap saling tolong menolong tanpa membedakan ras, suku ataupun agama. Hal seperti itu yang disebut dengan istilah toleransi.
Untuk memupuk rasa toleransi sedari dini, Komunitas Seni Budaya Brang Wetan mengadakan workshop penguatan nilai-nilai toleransi dengan materi “Pendekatan Seni Budaya sebagai Media Toleransi”.
Workshop virtual tersebut digelar selama dua hari mulai 25 Agustus 2020 dengan sasarannya siswa SMP dan SMA di Sidoarjo.
Manajer Komunitas Seni Budaya Brang Wetan, Moh. Nasrullah mengatakan pentingnya penerapan nilai-nilai toleransi saat ini masih harus terus digaungkan. Hal itu dinilai penting sebab untuk saling menghormati dan menghargai kehidupan bermasyarakat.
“Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat,” terangnya, Selasa (25/8).
Nasrullah menambahkan, jika ditarik lagi dalam dunia pendidikan, peranan lembaga pendidikan sangatlah penting dalam menumbuhkan nilai-nilai toleransi pada siswa.
Sebab miniatur terkecil dalam hidup bermasyarakat ialah lingkup dunia pendidikan yang didominasi dari masyarakat berbagai elemen ras suku dan agama.
“Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan pemahaman yang komprehensif dan merata di semua lini, terutama para pihak yang terlibat dan bertanggungjawab di sekolah,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menyatakan, tujuan dari workshop tersebut secara spesifik ialah untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk program penguatan toleransi di institusi pendidikan.
Dari workshop tersebut juga nantinya bisa dijadikan bahan masukan untuk panduan mengajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan seni budaya.
“Narasumber dalam workshop ini adalah, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat LPPM UIN Sunan Ampel Surabaya, Dr. A. Rubaidi, M.Ag, dan Amin Hasan, M.Pd. Keduanya merupakan Dosen dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA,” pungkasnya. (Dimas)