Obrolan di teras rumah yang dilakukan oleh opa dan papa, membuat Afrizal Fuad Kaplale kecil bercita-cita ingin menjadi pengacara. Tahun berlalu, kini cita-citanya itu terwujud.
KOTA, SIDOARJONEWS.id – Di Sidoarjo, Afrizal F Kaplale terbilang advokat muda. Setidaknya, sudah lima tahun ia menggeluti profesi tersebut.
Bagi Afrizal, persoalan hukum sudah menjadi kesehariannya sejak kecil. Maklum, pria berdarah Ambon itu lahir di tengah keluarga purnawirawan Polri. Di rumahnya, dia pun sudah terbiasa mendengar obrolan ringan seputar hukum.
Hal itulah yang mendasari dirinya juga untuk menempuh kuliah jurusan hukum yang telah ia tempuh di universitas Bhayangkara beberapa tahun silam.
“Dari zaman saya kecil, lihat opa sama papa ngopi di teras rumah ngobrolin seputar dunia hukum itu sudah jadi konsumsi saya, itu juga yang jadi motivasi ketika saya memutuskan untuk kuliah di bidang hukum dan mendalaminya,” katanya sambil mengenang.
Sebagai advokat muda, Afrizal punya tiga prinsip yang harus dijalani selama menangani perkara. Yakni Disiplin, Teliti dan Fokus.
Bagi dia, tanpa tiga hal tersebut, sulit untuk menjalani profesi sebagai advokat.
“Untuk menjadi advokat itu sebenarnya cukup simple. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam prosesnya yaitu Disiplin, Teliti dan Fokus, sama seperti olahraga tembak, dalam persidangan, saya mengibaratkan seperti pertandingan, dimana kita harus disiplin, tenang, teliti dan fokus untuk memenangkan pertandingan itu” terangnya.
Olahraga Menembak
Bicara soal menembak, Afrizal juga menekuni olahraga tembak sejak 2005.
Kegemaran tersebut diturunkan dari Papanya, M. Idsam Kaplale yang merupakan atlit senior cabang olah raga tembak.
Purnawirawan Polri, M. Idsam Kaplale sendiri merupakan salah satu atlit yang memperoleh Piagam Penghargaan Parama Krida Pratama dari Presiden RI ke-2 Soeharto. Saat ini, Idsam Kaplale merupakan pelatih senior dalam organisasi Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).
“Saya pertama kali mulai belajar menembak itu tahun 2005, itu dikenalkan Papa saya. Sebab pesan papa, mau kerja apapun, jangan lupa belajar menembak. Karena dampaknya besar sekali saat kita menjalani rutinitas setiap harinya, tenang fokus disiplin teliti poin penting dalam olah raga tembak itu juga merupakan poin yang penting dalam kehidupan,” katanya.
Berkantor di Jalan Untung Suropati No.1, Sidoarjo, advokat muda berdarah Ambon tersebut rupanya juga memiliki berbagai macam penghargaan selama menekuni olah raga menembak. Sangat sering dirinya mengikuti kontes menembak, baik skala daerah hingga nasional. Beberapa di antaranya berbuah prestasi.
“Dulu masih sering ikut event kejuaran olah raga tembak, alhamdulillah hasilnya memuaskan. Event kejuaraan pertama kali dan saya berhasil menangkan itu kejurda kelas junior, saat itu saya menang meski medalinya masih perunggu. Tapi dari situ saya semakin suka hingga akhirnya bisa mengikuti kontestasi yang sangat bergengsi di Senayan, kejurnas waktu itu, dan menang,” ucapnya sembari tertawa ramah mengingat kontestasinya beberapa waktu silam.
Sebelas tahun menjalani karirnya sebagai seorang atlit tembak, Afrizal mulai vakum mengikuti kejuaraan tersebut pada tahun 2016. Akan tetapi meski vakum dalam mengikuti kejuaraan, dirinya masih menyempatkan untuk tetap berlatih menembak setiap bulannya.
“Eksistensinya sendiri diukur ketika kita sering mengikuti kejuaraan. 2016 saya vakum ikut kejuaraan, tapi kami (keluarga) masih menyempatkan minimal sebulan sekali bareng-bareng ke lapangan tembak untuk tetap berlatih. Di rumah juga ada lapangan tembak, jadi Sabtu Minggu saat libur saya pribadi masih tetap berlatih,” ungkapnya. (dimas)