KOTA, SIDOARJONEWS.id – Jumlah tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo kembali bertambah.
Kalau sebelumnya dikabarkan yang sedang dalam perawatan adalah 19 orang tenaga medis, kini jumlahnya meningkat jadi 28 orang. Sehingga, ada penambahan 9 orang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, drg. Syaf Satriawarman, tambahan sembilan tenaga medis ini muncul setelah Dinkes melakukan penelusuran ulang di RSUD Sidoarjo.
“Di Sidoarjo ada 3 nakes (tenaga kesehatan) yang meninggal, 2 perawat dan 1 dokter. Kalau jumlah terpapar di rumah sakit itu jumlahnya cukup tinggi. Kalau pak direktur kemarin bilang 19, setelah kami telusuri ketemu 28 orang. Itu yang konfirm dan saat ini sedang dirawat,” katanya di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Rabu (24/6/2020).
Untuk nakes di Puskesmas se-Sidoarjo, Syaf menyebutkan setidaknya ada 11 orang yang reaktif setelah menjalani rapid test.
Dari 11 orang itu, setelah menjalani swab test, tiga orang dinyatakan positif covid-19. Hanya saja, saat ini ketiganya sudah dinyatakan sembuh.
“Yang dari puskesmas itu sudah sembuh, hasil swab sudah negatif. Nakes dokter rata-rata kerja di UGD RSUD. Saat ini yang masih dirawat untuk dokter ada 9. Sisanya ada yang dari perawat, supir ambulan, tenaga analis,” tuturnya.
Syaf menjelaskan, cara penularan pada nakes tersebut terjadi antar perorangan. Penularan tersebut menurutnya bisa jadi dikarenakan APD, atau penerapan protokol dan SOP-nya.
Dirinya mengatakan, jika merujuk pada hasil swab, nakes yang bertugas di UGD, rata-rata hampir separonya terpapar. Dengan demikian berarti ada yang salah dengan penerapan yang terjadi di UGD tersebut.
“Ternyata setelah kita telusuri itu, memang orang-orang yang tanpa rujukan (berobat) itu masuk sediri. Ternyata merupakan orang yang positif. Nah itu akhirnya berpengaruh, mulai dari satpam, admin sampai ke dokternya. Untuk satpam sendiri memang belum ada laporannya, tapi mungkin kalo reaktif bisa jadi iya,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt. Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, pemkab masih akan mengevaluasi seluruh kinerja dari pada nakes yang bertugas dalam penanganan covid.
Pria yang akrab disapa Cak Nur tersebut mengatakan, memang tugas para nakes tersebut sangatlah berat. Sebab bersentuhan dan terlibat langsung dalam penanganan pasien. Sehingga kemungkinan untuk terpapar virus tersebut memang sangatlah tinggi.
“Saat orang-orang semua takut, tapi mereka mengorbankan diri untuk terjun langsung. Senantiasa mengobati dan merawat mereka. Jadi yang kita lakukan ya itu tadi, mengevaluasi kenapa jumlahnya bisa sampai segitu. Kalau kebutuhannya memang kurang, kita lengkapi semuanya seperti APDnya,” ujarnya. (Dimas)