TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Sebanyak 23 bangunan liar (bangli) yang berdiri di atas sempadan sungai di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, ditertibkan, Selasa (14/7). Sebelumnya, puluhan bangunan itu didirikan warga untuk aneka usaha, bahkan tempat tinggal.
Penertiban ini dijaga puluhan petugas Satpol PP, TNI dan Polisi. Sebuah ekskavator dikerahkan untuk merobohkan bangunan semi permanen dan permanen ini. Diantara bangunan tersebut juga terdapat Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Dwi Samudra.
Camat Tanggulangin Sabino Mariano mengatakan, sebelum melakukan penertiban bangli tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga maupun pengurus KUD.
“(Sosialisasi) bukan hanya sekali, namun beberapa kali sehingga seluruh pemilik bangunan paham. Bangunan-bangunan tersebut ditertibkan akibat terdampak proyek peningkatan jalan,” ujar Sabino Mariano, Selasa (14/7/2020).
Sabino mengatakan, beberapa pemilik bangunan sudah melakukan pembongkaran secara mandiri sehingga barang-barang yang bisa dipakai masih bisa dimanfaatkan.
“Setelah ini kami berharap warga di sekitar stren kali secara sadar ikut menjaga lingkungannya,” terang Sabino.
Sabino menambahkan, setelah proyek jalan selesai digarap oleh Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo, selanjutnya normalisasi sungai juga dilakukan agar banjir yang sering terjadi di kawasan tersebut, bisa teratasi.
“Tahun ini wilayah Kedungbanteng terendam banjir cukup lama. Normalisasi yang akan dilakukan memang terkendala bangunan-bangunan tersebut,” imbuh Sabino.
Sementara itu, Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga Sidoarjo, Moedjiono mengatakan, proyek peningkatan jalan di Desa Kedungbanteng​ ini sepanjang 330 meter dengan lebar 5 meter.
“Proyek jalan dilaksanakan terlebih dahulu dengan dibeton, baru menyusul Bidang Irigasi dan Pematusan melakukan normalisasi sungai,” ujarnya.
Sejatinyam bangunan-bangunan liar ini akan ditertibkan sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu. Namun, warga meminta agar pembongkaran dilakukan setelah lebaran. “Kami sudah sosialisasi cukup lama sampai peringatan tahap tiga. Sehingga hari ini kami melakukan pembongkaran,” imbuh Moedjiono. (Satria).