PORONG, SIDOARJONEWS.id – Tragedi semburan lumpur panas di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo yang dikenal dengan nama lumpur Lapindo, hari ini menginjak pada tahun ke-14.
Tragedi lumpur lapindo sendiri diketahui dimulai sejak tanggal 28 Mei 2006 silam.
Rencananya, kawasan semburan lumpur lapindo akan digunakan sebagai destinasi wisata di Sidoarjo. Dengan memanfaatkan kawasan bekas semburan lumpur, rencananya pemkab Sidoarjo akan membuat wisata Geo Park.
Anggota DPRD Sidoarjo Komisi D, Mimik Idayana mengatakan bahwa kawasan lumpur lapindo tersebut memang bagusnya dimanfaatkan untuk kawasan wisata. Menurutnya rencana pembangunan wisata tersebut sudah masuk dalam programnya.
“Dibuat wisata, sudah masuk dalam salah satu program saya. Tinggal mendorong agar segera terealisasi,” katanya, Kamis (28/5).
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori mengatakan bahwa rencana pembangunan wisata tersebut sudah lama. Namun, menurutnya hingga saat ini progres dari realisasinya masih belum ada.
“Saya akan lebih mendorong lagi agar rencana tersebut dapat terintegrasikan dengan potensi wisata yang sudah kita miliki seperti telocor dengan pulau lusinya, kemudian Candipari dan lain-lain,” ucapnya.
Dirinya menyebut bahwa potensi wisata di wilayah Sidoarjo cukup besar. Terlebih, menurutnya bandara internasional berada dalam wilayah Sidoarjo yang bisa menjadi pintu untuk mendongkrak popularitas kawasan wisata yang ada.
“Kita punya pulau Dem, ada makam Dewi Sekardadu, makam Mbah Ud, kampung batik dan depo pasar ikan sebagai destinasi wisata. Itu kita optimalkan,” ujarnya. (Dimas)